Thursday, April 28, 2011

Seputar Indonesia Goes to Campus

Newscast TV yang paling bombastis menurut gw adalah Seputar Indonesia di RCTI. Hmm, bukan hanya gw sih sebebernya yang berpendapat seperti itu, mayoritas penduduk Indonesia juga pada nonton berita disini. Walaupun memang ada dua stasiun TV lain yang khusus menyajikan berita aja, mereka tetep kalah saing loh. Tapi, sekarang gw bukan mau membicarakan tentang persaingan di dunia TV, melainkan cerita gw saat gw dateng ke seminar & workshop, dalam rangka Seputar Indonesia Goes to Campus. Wohooo! Seru kan kedengerannya!

Acara ini berlangsung tanggal 28 April 2011, bertempat di AJB FISIP UI, lantai 2 batang F. Di jadwal sih dibilang dari jam 9 - 12 siang, tapi ternyata berubah, jadinya sesi pertama jam stengah 10 - stengah 1 siang, lalu sesi kedua sejam setelahnya. Gw cuma ikut yang sesi pertama aja. Awalnya gw ga niat dateng kesitu, tapi karena kelas gw, Vokasi Penyiaran, diwajibkan untuk ikut sebagai pengganti kuliah, dengan sangat terpaksa gw dateng. Padahal PR banget jadinya mesti bangun pagi-pagi buta. Kita diiming-imingi klo pembicaranya itu Arif Sudi Utomo, supaya kita semua full dateng. Eh ternyata mas Arif lagi ada urusan, jadi pembicaranya diganti menjadi abang Putra Nababan, reporter + presenter Sindo, dan Yulia Suprapto, executive producer Sindo. Wow!!! Seneng banget gw pas denger kabar itu. Untung gw dateng paling cepet, jadi bisa ambil tempat duduk di paling depan. 

With bang Putra Nababan

Luar biasa banget deh pembicaraannya dua narasumber itu. Sangat bermanfaat dan berbobot. Meskipun kalah pamor dari bang Putra, mba Yulia juga ga kalah hebat. Keintelekannya dalam berbicara bisa membuat kita ga mau berpaling dan sama sekali ga ngerasa bosen dengerinnya. Hal pertama yang dibahas itu tentang perbedaan yang paling esensial antara berita di media cetak dengan di media TV. Dari rangkuman yang udah gw buat, bang Putra bilang klo media TV lebih berdampak dan berpengaruh besar terhadap pemirsanya yang menyaksikan, dibanding dengan berita yang dimuat di media cetak. Trus hal kedua yang adalah mengenai cara membuat berita yang baik. Mba Yulia dan bang Putra menyebutkan klo berita yang baik itu harus bisa dimengerti oleh semua kalangan, mulai dari kalangan A, B, C, sampe E, bawah sampe atas. Berita yang baik juga harus mempunyai dampak dan pengaruh terhadap pemirsanya, selain dari cara penyajian dan penyampaian berita tersebut. Hal lain yang dibicarakan di seminar ini juga menyangkut eksklusifitas berita. Mba Yulia mengatakan klo derajat eksklusif saat ini ada dua dan seringkali disalahartikan oleh masyarakat. Pertama, berita dikatakan eksklusif jika stasiun TV tertentu adalah yang pertama kali menayangkan berita itu. Yang kedua adalah, berita bisa diklaim eksklusif bila stasiun TV itu hanya satu-satunya TV yang menayangkan berita tersebut. Namun, yang penting bukan cap atau label eksklusifnya, berita itu harus bener-bener eksklusif. Seperti contohnya pada saat bang Putra mewawancara Presiden Barack Obama, tayangan itu betul-betul the one and only RCTI yang memilikinya. Bang Putra menambahkan, jika seorang wartawan bisa mendapatkan berita yang eksklusif, maka hal itu bagaikan grand prize, karena memang sangat sulit, butuh perjuangan dan usaha yang ekstra untuk mendapatkannya.

Setelah semua bahan telah disampaikan oleh mereka, sampe deh ke sesi tanya-jawab. Gw sempet nanya, kenapa bisa RCTI yang dipilih menjadi satu-satunya stasiun TV yang boleh mewawancara Barack Obama. Seketika langsung dijawab oleh bang Putra. Dia bilang klo RCTI menang dari ide pembuatan wawancara. Dari mulai ide mereka wawancara di White House, sampai cara mengemasnya, disusun sedemikian rupa sampe bisa diterima. Mba Yulia juga menjelaskan klo RCTI tidak serta-merta dipilih random oleh kedubes Amerika, tapi udah ditinjau sebelumnya dari rating & share. Mereka melihat bahwa stasiun TV yang paling banyak ditonton masyarakat adalah RCTI. Maka dari situ mereka percaya untuk 'menyerahkan' Obama kepada RCTI. Ditambahkan lagi oleh mba Yulia, proses lobby nya juga lebih dari setahun. Pihak RCTI sudah menduga sebelumnya bahwa yang akan menang di pemilu waktu itu adalah Obama, jadi mulai saat itu juga mereka sudah mulai merencanakan sesi wawancara tersebut. Klo dari segi tekhnis wawancaranya, bang Putra berkata klo mewawancara Obama tuh ga ada bedanya dengan mewawancarai orang penting lainnya, karena Obama juga manusia biasa, sama seperti kita.

 Sese, mba Yulia, Youra, dan gw

Gw seneng banget pertanyaan gw bisa dengan jelas dijawab oleh dua narasumber itu. Gw suka dengan cara mereka menjawab maupun jawabannya, bener-bener bermanfaat dan membuat gw semakin terpacu untuk terjun ke dunia jurnalistik. Obviously, masih ada pertanyaan dan statement lain yang dibicarakan, tapi ga bakal muat klo gw paparkan disini semua, hehe. Jadi kurang lebihnya semua yang gw ceritakan diatas itu udah bisa cukup mewakilkan isi dari seminar ini.

Setelah seminar selesai, ada simulasi menjadi seorang reporter. Yang ingin mencoba menjadi reporter boleh maju ke depan dan diberi kesempatan berbicara di depan kamera betulan, dengan background lambang Sindo pula, jadi seolah-olah kaya beneran banget. Gw sengaja ga mau maju karena gw emang ga suka ada di depan kamera, gw lebih prefer kerja di balik kamera aja. Semua volunteer yang maju menurut gw punya keberanian dan tingkan kepercayaan diri yang tinggi, menyampaikan beritanya juga cukup bagus. Mba Yulia yang mengomentari mereka juga bberkata seperti itu, sambil sedikit memberi tau kekurangan dari mereka masing-masing. 


Berakhirnya sesi pertama ditandai dengan berakhirnya simulasi itu. Sesi kedua dilanjutkan lagi jam stengah 2 siang, dengan narasumber mas Aiman Wicaksono, presenter Sindo. Sayang banget gw ada kuliah, jadi ga bisa nonton sesi kedua juga, padahal ga kalah serunya kan pasti diskusi sama mas Aiman. Tapi secara keseluruhan, gw bener-bener salut sama acara ini. Gw ga nyangka aja bisa ketemu bang Putra Nababan di kampus, secara gitu kan dia udah sangat famous, udah pernah kemana-mana, menjelajah dunia, dengan liputan-liputannya yang super attractive itu.

Wah, ternyata Seputar Indonesia Goes to Campus ini sempet live di RCTI. Gw merasa bangga bisa ikut ambil bagian dalam event ini. Walopun cuma jadi penonton, tapi setidaknya banyak banget pembelajaran yang gw ambil. So, terbukti kan klo belajar di bangku kuliah itu ga melulu duduk di kelas, dengerin dosen dan nyatet apa yang dibilang dosen, tapi bisa juga dilakukan di luar kelas.

Seriuously, I do love my campus, even before I coming in.

Saya Devia, melaporkan langsung dari AJB FISIP UI, untuk Seputar Indonesia. Hehe :)

Monday, April 25, 2011

Salsa Oh Salsa

Bermula dari iseng, temen gw Shisi daftarin kelas gw untuk ikut game "Kamu Pasti Bisa" di Trans TV. Sebuah game show yang terdiri dari tantangan-tantangan. Acaranya dibawakan oleh Fitrop dan Thalita latief, setiap Senin-Jumat jam stengah 7 pagi, terhitung mulai 11 April. Lama nungguin kabar pemanggilan, ternyata kita dipanggil juga buat ikutan. Jadilah hari Senin, 25 April 2011, gw dan temen-temen broadcast untuk kedua kalinya dateng ke gedung Trans TV di daerah Tendean. Berhubung tiap hari Senin kita libur, banyak deh yang bisa ikutan. Kita bawa rombongan 50 orang atas nama jurusan broadcast '10. Semuanya kompak dengan jaket kuning a.k.a jakun yang bikin silau itu.


Gw bangun kesiangan, siap-siapnya sampe keburu-buru. Karena ga enak udah janjian ketemuan sama temen-temen, akhirnya gw berpakean seadanya dan sepenglihatan gw aja, haha. Walaupun kata temen-temen hari itu style gw fine-fine aja, tapi gw tetep merasa aneh. "Sabodo teing lah, gw cuek aja deh nanti pas shooting", pikir gw. Sebelum mulai take place di Studio 10 Trans TV, kita dikasih nasi kotakan. Kita makan siang dulu bareng-bareng, trus nunggu panggilan untuk mulai shooting. Setelah lumayan lama nunggu di depan studio, finally dipanggil juga. Langsung deh kita dan peserta lain rebutan milih tempat. Eh tapi sayangnya kita kedapetan tempat di paling pinggir kiri dari empat kelompok yang ikut main. Jadinya ga pas depan kamera. However, it's ok lah ya, toh kita kesini pengen menang, bukan pengen narsis, hehe. Kelompok paling kanan ada dari Univ. Bakrie, sebelahnya dari UNPAD, dan samping kita dari ibu-ibu Senam & Arisan Kelapa Gading. Sekitar jam stengah 4 sore shooting baru dimulai. Jauh banget dari waktu yang dijadwalkan, yaitu jam 2 siang.

 Marandi, gw, dan Dita 

Untuk menentukan siapa yang main di tantangan pertama, peserta yang ada di studio diharuskan dancing ala Salsa dancer. Hahaha, matilah gw. Nari aja gw amburadul, apalagi salsa. Yang paling heboh, dia lah yang ditarik sama Fitrop dan Thalita. Let's dance, DJ Kanna muterin musiknya. Oke, kita mulai nari-nari dengan hebohnya. Tiba-tiba, jeng jeeeeng! Gw aja loh yang ditarik!! Hahaha, Fitrop ternyata narik gw sebagai peserta pertama. Satu peserta lagi ternyata dari UNPAD, namanya Ibnu, cowo. Anyway, I feel so happy, but in the same time I said, what a shame! Walopun ini tapping, gw tetep nervous karena gw emang ga suka direkam, klo difoto baru deh gw pede, hehe. Mau ga mau gw lakuin tantangan pertama, menggunting huruf bertuliskan "kamu pasti bisa" yang lalu ditempelkan ke papan. Cepet-cepetan siapa yang paling banyak menggunting plus menempel, dia lah yang menang. 

Pertarungan berjalan sengit antara "Ola Ramlan (gw) dan Raffi Achmad (Ibnu)" klo kata si jail Fitrop untuk nyebut kita berdua. Waktu yang dikasih cuma 60 detik. Singkat cerita, gw kalah. Padahal beda waktu kita tipis banget dan huruf yang kita susun juga sama, yaitu K, A, dan M. Of course gw kecewa. Begitu juga dengan temen-temen gw, meskipun mereka ga bilang ke gw. Hmm, maafin gw ya temen-temen, karena gw ga berhasil nabungin uang lima juta untuk kita bawa pulang. I tried so hard to win guys, honestly. Tapi apa daya Tuhan berkata lain, hehehe. Game trus berlanjut, dan pemainnya juga trus berganti. Ibnu, lawan gw yang tadi juga ga berhasil maju ke babak bonus karena dia kalah di tantangan kedua. Yang menang cewe dari Univ. Bakrie. Mereka berhak membawa pulang uang lima juta rupiah. Gw sama temen-temen gw cuma bisa membawa uang gaji peserta aja, senilai 1.4 juta, hehe.


Yang gw coba petik dari cara kerja tim Trans TV, mereka cukup menyenangkan, tapi gw mengkritik manajemen waktunya. Kita shooting dari jam stengah 4 - jam stengah 7 malem loh. Padahal semestinya dijadwal jam 2 siang mulai, dan selesai sore. Emang sih, sebuah acara yang berurusan dengan banyak sekali orang, pasti sulit banget untuk diatur. Jadi gw maklumin aja deh keterlambatan itu, karena yang punya kendali adalah mereka.

Kita merasa seneng bisa dapet pengalaman dari sini. Biarpun cape, tapi have fun. Semoga next time kita bisa ikutan lagi di acara-acara lain, lumayan kan ngisi waktu luang, hihi. 
Thanks for Trans TV and Fitrop. You really made my day :) 

Sunday, April 24, 2011

The Annual Fashion Academy

Yeay! Today’s the day of Fashion Academy from Girlfriend magazine. Acara dimulai dari jam 11 pagi, masih bertempat di Senayan City, Women’s Week 2011. Exactly like I guess, isi acaranya ada talk show dan fashion show. Karena gw sudah menduga klo ga bakal se-hectic kemaren, jadi gw dressed up deh. I wore a black dress and black studded wedges. Klo kemaren gw sengaja pake boots with no heels biar bisa bebas bergerak sebagai fitter. Let’s talk about the show. Acara hiburan ada games sama dance. Gw menangin games dari minuman Chez, dengan hadiah voucher Italiano Resto senilai 100 IDR. Inti acaranya itu talk show. Talk shownya terdiri dari 2 sesi. Sesi pertama pembicaranya ada Reza seorang model, Adit photographer, Arum fashion stylist dari majalah Girlfriend, dan mba Dita seorang fashion editor dari majalah ELLE. Menjadi fashion editor itu cita-cita gw banget dari dulu. So, gw merasa seneng banget karena disini gw dikasih gambaran mengenai pekerjaan seorang fashion editor


Sesi kedua tuh talk show tentang fashion business. Narasumbernya ada Dina Vahada seorang designer sekaligus pemilik boutique, mba Sherly sebagai fashion marketing, dan Glinka seorang fashion blogger www.givemeaclueplease.blogspot.com. Gw excited juga dengan sesi ini karena I love the collection of Vahada’s. Pertama gw liat koleksinya mba Dina itu pas Jakarta Fashion Week 2010 lalu, dan gw langsung suka saat itu. Ohiya, gw seneng loh karena gw sempet foto bareng, hehe. 

 With Dina Vahada

Abis kedua sesi itu selesai, ada fashion show dari koleksinya mba Dina. Temanya masih sama dengan yang gw liat di JFW tahun lalu, yaitu Practical Magic. Yang bikin unik tuh fashion shownya diadain di lobby luar mall, beda banget dari biasanya. Klo koleksinya mba Dina sih udah ga usah diragukan lagi ya, emang chic abis. Sekitar jam 5an acara selesai. Ditutup dengan pembagian goodie bags dan sertifikat Fashion Academy yang super duper ngantri. Baru kelar semua sekitar jam setengah 7. Abis itu gw lanjut sholat, jalan-jalan, dan makan sama cowo gw. Jam 8 malam baru deh balik. 

 Vahada's Collection

For conclusion, the whole event's very fun. Many things that I can get from this. Once again, big thanks to Girlfriend magazine for this opportunity. Love it! Can’t wait to join again next year, -xoxo

Saturday, April 23, 2011

Fitter For Albert and Chloe

Senayan City, April 23th ‘11. Ini adalah hari dimana gw menjadi fitter untuk fashion show majalah Kartini. Sebelumnya, dalam rangka merayakan hari Kartini, Kartini menyelenggarakan acara “Kartini Awards 2011” di Teater Nusa Indah - Balai Kartini. Di acara itu ada lomba rancang kebaya yang terdiri dari 21 finalis. Nah, gw ditugaskan untuk menjadi fitter dari pihak Fashion Academy di fashion show karya-karya mereka, yang ditunjukkan di acara Women’s Week di Senayan City dari tanggal 20-24 April. Juara 1, 2, dan 3 udah kepilih. Hari ini para designer kebaya itu hanya menunjukkan hasil karya mereka, sekaligus ada talk show dengan juara 1, 2, dan 3. Satu orang fitter kebagian satu orang designer untuk diurus. Yang milihin itu mba Arum dan mba Fitri, fashion stylist dari majalah Girlfriend. Kayanya sih mereka random aja milihnya, jadi untung-untungan lah dapet designer yang mana. Beruntunglah gw, gw kebagian ngurus designer yang bernama Albert Ferdy Sibarani dari Yogyakarta, which is dia itu juara kedua!! Hahaha, gw baru tau pas gw nanya ke dia gitu. Tema yang dia ambil itu berjudul “Always Be My Kebaya”, dan harus diakui klo his design’s so gorgeous!! Pantes aja kan klo dia juara.

Ya, tapi keberuntungan gw blm berakhir, masih ada satu lagi. Jadi si designer dapet satu model untuk memeragakan kebayanya, dan yang mengurus si model itu gw, atas perintah si designer. Sebagian besar modelnya orang Indonesia asli. But, you know what?! Gw satu-satunya fitter yang kebagian model dari Paris!! Hahaha, inilah keberuntungan gw yang kedua. Model gw itu namanya Chloe. Udah cantik, sexy, putih, tinggi banget pula. Wah, mupeng deh ngliat dia. Bahasa Indonesianya juga lumayan, itu karena dia udah lumayan lama tinggal disini. Lucu loh cara ngomongnya, mirip sama gaya ngomongnya Cinta Laura, hahaha. 

 Gw, Chloe, dan mas Albert
The beautiful model, Chloe

Acara fashion shownya sendiri berlangsung dari jam 5 – 7 malam. Tapi gw dan temen-temen fitter yang lain udah stay di Sency dari jam 1 siang. Baru mulai hectic jam 3an. Sebelum fashion show gw gantiin bajunya Chloe sama makein kebayanya, dibantu sama mas Albert. Pokoknya gw selalu ada disamping Chloe deh kemanapun dia pergi, soalnya gw mesti megangin buntut kebaya yang panjang banget plus topeng sebagai properti. Singkat cerita, alhamdulillah fashion show berjalan dengan lancar. Chloe berhasil melenggang jalan di cat walk beautifully perfect. Setelah itu sekitar jam 6an balik lagi ke fitting room, yang isinya rame banget bercampur aduk mulai dari cewe – cowo. Foto-foto sebentar, trus gantiin bajunya Chloe lagi deh. Jam 7 semuanya selesai. Kebaya-kebaya yang cantik-cantik itupun udah dimasukin lagi ke bungkusnya dan siap untuk dibawa pulang oleh si designer. Terima kasih mas Albert dan Chloe atas waktu dan ilmunya karena udah ngajarin gw banyak hal walopun dengan waktu yang singkat. Dan buat crew majalah Girlfriend, mba Arum dan mba Fitri, serta semua temen-temen fitter yang lain juga, makasih banyak yaaa! Thanks God, it’s such a beautiful day.

Temen-temen fitter dan crew majalah Girlfriend
 
Udah bercape-cape ria, gw dan cowo gw tetep lanjut hang out lagi karena hari ini malam minggu, hihihi. Kita lanjut nonton Adele Blanc Sec di Studio XXI EX. Film baru mulai jam 9 malam. Menurut gw film itu lucu sih, formatnya nonfiksi kaya Narnia gitu. Abis nonton kita langsung pulang. Hmm, home safely, B. Huge thanks for your time.

Friday, April 22, 2011

Welcome, Grandma and Grandpa

"I can't live without my family". I easily say that because it really is. Klo ada kumpul-kumpul keluarga, gw sering ikut dari dulu. Cuma sekarang karena gw udah banyak kegiatan, jadi sometimes suka skip deh. 

Ceritanya, tiba-tiba nenek dan kakek gw (bukan kandung) dari Padang, nelfon bokap dan ngasih tau klo mau dateng kesini hari Jumat, 22 April, pas hari libur kenaikan Isa Almasih. Hari itu gw, kakak kedua gw, bokap-nyokap, sepupu dan tante gw berangkat sore-sore menuju Bandara Soekarno-Hatta. Sesampainya kita, langsung menuju terminal kedatangan domestik Lion Air di terminal 1. Udah nunggu dan pelanga-pelongo nyariin kakek dan nenek, tapi ga dateng-dateng juga. Pas ditanya ke satpam, eh katanya kita harusnya ke terminal 2 untuk kedatangan dari Padang. Buru-buru kesana, dan sambil ga enak dalam hati karena takut mereka udah nunggu kita lama, jalanlah kita ke terminal 2. Udah di sana, nunggu lama juga dan pelanga-pelongo lagi, tapi ga ada-ada juga mereka. Kepanikan muncul, mana hari semakin sore sedangkan kita belum shalat Ashar. Beberapa menit setelah lama nunggu, kakak pertama gw nelfon dan bilang klo mereka udah sampe dan udah nunggu di terminal 1. "Wah, ngerjain tuh satpam", dalam hati gw. Yaudah kita jalan cepet lagi balik ke terminal 1. Akhirnya, alhamdulillah kita ketemu. Ternyata mereka sempet nelfonin bokap gw, tapi bokap ga berasa ada panggilan di HPnya, makanya mereka nelfon ke kakak gw yg pertama. 

Setelah penjemputan dan shalat selesai, kita nyari makan. Jadilah kita di mobil empet-empetan sama koper yang mereka bawa. Kopernya gede-gede, soalnya untuk sekalian pergi umroh. Sebelum keberangkatannya bulan Mei, mereka bakal nginep di rumah anaknya di Bandung. Gitu.. By the way, di jalan kita diskusi mau makan dimana. Pikir gw karena mereka dari Padang, pasti maunya nasi kapau. Hmm ga taunya perkiraan gw salah, beliau kepengen makan masakan Jawa. Meluncurlah kita ke bilangan Tendean, Jakarta Selatan. Bokap memutuskan untuk makan di Ayam Goreng Suharti. Di sana kita sekalian ketemu sama kakak gw yang pertama dan suaminya. Karena udah ga satu rumah, jadi kita mesti janjian dulu klo mau pergi. Setelah ditungguin lama, akhirnya mereka dateng juga. Suasana pun jadi makin rame deh.

Nenek gw lucu banget loh, cara ngomongnya khas banget dan badannya juga masih sehat. Begitu juga dengan kakek gw. Tapi bedanya si kakek lebih kaku dibanding si nenek. Mereka berdua jadinya nginep di rumah gw, karena klo langsung berangkat ke Bandung sikonnya ga memungkinkan. Sepupu dan tante gw juga ikutan ke Bandung, jadinya mereka ikut nginep deh. My eldest sister and her hubby ga ikut, soalnya banyak yang diurus klo weekend.

 Kakak kedua, gw, dan kakak pertama
Yang paling kanan kakak sepupu gw
 Bokap, nyokap, nenek, kakak kedua, dan gw

Besok pagi kakek-nenek mesti berangkat ke Bandung, tapi sayangnya gw ga bisa ikutan karena ada acara dari Fashion Academy. So, I only can pray for their journey to Mekkah. I hope everything will be alright. Good bye, grandma and grandpa. See you next time ;)

Thursday, April 21, 2011

The Fitter's Briefing

April 21st, Happy Kartini's Day everyone!! 


Wohoo! Closer to the show! Jadwal briefing untuk jadi fitter on Kartini's magazine fashion show tuh hari ini, jam stengah 3 sore di Grand Wijaya Center. Ok, gw dianter cowo gw kesana, dan gw terpaksa cabut kuliah pertama demi ikut briefing itu. Tepat jam 2 siang gw sampe. Dalam bayangan gw, gw bakal cuma nunggu stengah jam, trus tepat jam stengah 3 briefing dimulai. Ternyata, seperti budaya orang Indonesia pada umumnya, yap, tu briefing molor abis!!! Kita, para fitter, udah di dalam ruang meeting dari jam stengah 3 loh, tapi ga mulai-mulai. Waktu trus bergulir, cowo gw nunggu di luar, tapi ga dateng-dateng juga orang dari majalah Girlfriendnya.  

Karena boring nunggu, kita kenalan deh. Imagine that you're in a meeting room, dengan 6 kursi yg mengelilingi meja panjang, tapi manusia-manusia di dalamnya ada 7, so, terpaksa ada yg ga kedapetan duduk bukan? Secara tu kursi ada pegangannya, jadi ga bisa untuk berdua. Let's start counting. Di samping kiri gw ada Vani, seorang sekretaris, samping kanan gw ada si kembar Desya-Kesya, satu berdiri, satunya lagi duduk, mahasiswi Sastra Jerman UI 2008, depan gw ada Reni, mahasiswi Psikologi Univ Paramadina 2008, depan kiri gw ada Tika, pelajar SMA yg baru aja selesai UAN, dan di pojok kiri gw ada Acha, pelajar SMA kelas 2. Padahal kita belom pernah kenal sama sekali loh, tapi karena kita senasib dan seperjuangan nungguin briefing yg ga kunjung mulai, jadi kita mencairkan suasana dengan canda-tawa. Saking betenya, kita foto-foto loh, hahaha. You gotta look these pic.

 Left : Tika, Reni, Desya, Kesya, gw, Vani
Right : Acha, Reni, gw, Desya, Kesya, Vani

Then, jujur gw gelisah banget sampe-sampe gw ga berenti ngliat jam tangan, soalnya gw ada kuliah lagi jam 5, dan gw ga mau cabut. Jreng jreeeng! Udah jam stengah 4 aja gitu?! Sedangkan gw ke Depok tuh minimal sejam!! Gw bener-bener panik, mau ga mau tu briefing harus selesai at least jam 4. Thanks God, Desya akhirnya keluar dan nanya ke receptionist kapan dimulainya, dy juga bilang klo gw mau kuliah jam 5. Bravo! Dateng juga akhirnya mba Arum dan Asri yg mimpin briefing. Bla bla bla, boom boom boom, voila! Selesai deh tepat jam 4. Langsung gw secepat kilat ngibrit sama cowo gw, dan capcus meluncur ke Depok buat ngampus.

Tanya sana-sini jalan ke Depok dari Blok M, akhirnya nyampe juga jam 5 lewat 10. Untung dibolehin masuk sama dosen. Jam stengah 7 balik, rapat Mabim Vokom dulu di batang F. Selesai semuanya jam stengah 8. Toloooong, gw kelaperaaaan! Karena nemenin cowo gw puasa Paskah, jadi gw ikutan ga makan siang, hahaha. Dengan perut kita berdua kelaperan, kita lanjut ke Ayam Bakar Christina di Jl. Margonda. Emang udah lama banget gw pengen nyoba ni ayam yg terkenal enak di Depok, tapi baru kesampean sekarang. Setelah gw cobain, bener aja loh! Endang bambang alias top markotop! Hahaha. Kuah ayam bakarnya itu yummy banget, plus sambelnya yg ga terlalu pedes juga bisa dicampur ke kuahnya.  Ehem, ups! Gw sampe nambah 1 nasi loh :P Cowo gw heran gitu, gw kelaperan apa doyan. Yeah, dua-duanya sih sebenernya, haha. Pokoknya lo semua mesti cobain deh klo lagi lewat jalan raya Margonda.


Jam stengah 9 gw dan cowo gw meluncur ke Kalimalang, dengan penampilan udah kucel+kedinginan karena keujanan, ngantuk pula. Alhamdulillah jam stengah 10 sampe deh gw di rumah. Ngobrol bentar, jam 10 cowo gw balik. Hmmm, you see? What a tiring day!! But, thanks to my B, you always be there for me. -xoxo

Monday, April 4, 2011

Trans TV Comvis

Comvis adalah kepanjangan dari Company Visit. April 4th 2011, gw sama temen-temen satu jurusan, broadcasting, ikut acara yang diselenggarain oleh BEM UI 2010. Bayarannya 45.000 including lunch, snack, dan sertifikat. Bikun alias bis kuning udah siap mengantar kita pulang-pergi. Jam 2 siang kita berangkat dari kampus dengan si bikun. Jam 3 nyampe deh di Gedung Trans TV, Tendean. Acaranya langsung dimulai jam 3 lewatan, di hall, lantai 3A. Narasumbernya dari crew Trans TV sendiri, ada dari bagian marketing dan public relation. Jadi acara awalnya cuma showing company profile Trans Corp aja. Sekitar kurang lebih jam 4 sore selesai. Dilanjutin dengan keliling studio. Mulai dari studio 1-10. Ya, tapi ga semuanya sih, ada yang lagi under construction juga. Jam 5 selesai deh tuh keliling studionya. Selesai itu, selesai juga acara. Intinya yang gw dapet dari acara ini, gw jadi tau struktur kerja Trans TV, program-programnya, cara bekerja mereka, dsb. Karena pas talk show ada sesi tanya jawab juga, jadi lumayan deh, dengan hanya bayar segitu bisa dapetin ilmu. Mumpung hari Senin libur, jadinya kita manfaatin untuk studi di luar. Jam stengah 7 kita udah sampe lagi di kampus, karena di drop disana sama si bikun. Karena males kemana-mana, kita langsung balik ke rumah masing-masing.

Nadya, gw, Youra, dan Karina
 Semua peserta comvis

Thanks Trans TV.